Populasi
dan sampel
A.
Pengertian populasi dan sampel
Populasi adalah
keseluruhan subjek atau objek yang akan diteliti. Istilah subjek digunakan
untuk menyatakan manusia (ibu hamil, ibu nifas, PUS, WUS, lansia, bayi, balita,
petugas kesehatan, dan lain sebagainya). Istilah objek untuk menyatakan benda
mati (air bersih, kebisingan, ventilasi dan lain sebagainya).
Sampel adalah
bagian dari populasi yang akan diteliti. Sampel dilakukan untuk menghemat biaya,
tenaga, waktu dan alasan ketelitian. Namun perlu diperhatikan agar pengambilan
sampel sebaiknya representatif, artinya sampel yang akan diambil memang
mewakili dari populasinya.
B.
Alasan pengambilan sampel
1.
Menghemat biaya
2.
Mempercepat proses pelaksanaan
penelitian
3.
Menghemat tenaga
4.
Menghemat waktu
5.
Memperoleh hasil yang lebih
akurat
6.
Memperluas ruang lingkup
penelitian.
C.
Tehnik pengambilan sampel
Secara umum
pengambilan sampel ada 2 cara, yaitu :
1.
Probability sampling
Pengambilan sampel dimana seluruh
populasi mempunyai peluang atau kesempatan yang sama untuk menjadi sampel.
Pengambilan sampel ini dilakukan secara acak.
a.
Acak sederhana (simple random
sampling)
Pengambilan sampel dengan cara
acak sederhana, dapat dibedakan menjadi 2 cara yaitu :

Misalnya populasi ada sebanyak
100 orang dan sampel sebanyak 80 orang, maka terlebih dahulu kita buat
penomoran sampel di kertas sebanyak 1 sampai 100, kemudian masukkan penomoran
tersebut ke dalam kotak undian. Selanjutnya kita lakukan penarikan nomor sampai
sebanyak 80 kali.

Untuk memudahkan melakukan
pengacakan pada sampel dengan jumlah besar, gunakanlah tabel bilangan random.
Misalnya populasi sebanyak 300 dan sampel sebanyak 120 orang. Jatuhkan jarum
pentul pada kertas tabel bilangan random, catatlah 3 bilangan terakhir kemudian
urutkan bilangan lainnya sehingga diperoleh bilangan dengan 3 digit, bilangan yang digitnya diatas 300
kita abaikan. Lakukan seterusnya sehingga diperoleh sebanyak 120 bilangan
(lihat tabel bilangan random).
b.
Acak sistematis (systematic
random sampling)
Tenhik pengambilan sampel dengan
cara mengurutkan bilangan tertentu atau kelipatan bilangan tersebut. Misalnya
populasi sebanyak 100 orang, sampel yang akan diambil 20 orang, maka dapat
diambil bilangan kelipatannya yaitu 100/20 = 5. Jadi, kita buat nomor undian
1-5, kemudian kita lakukan pengacakan. Jika seandainya angka yang kita dapat
dari pengacakan adalah angka 2, maka angka selanjutnya dapat kita urutkan
secara sistematis yaitu dengan menambahkan 5 untuk angka berikutnya. Sehingga
didapat angka 2,7,12,17, ... dan seterusnya sampai diperoleh sebanyak 20.
c.
Acak bertingkat (stratified
random sampling)
Tehnik pengambilan sampel pada
populasi yang mempunyai kelas atau jenjang atau tingkatan. Misalnya dilakukan
penelitian terhadap persepsi mahasiswa terhadap kinerja dosen di suatu program
studi, dimana program studi tersebut mempunyai 3 tingkat, yaitu tingkat 1,
tingkat 2 dan tingkat 3. Jika seadainya populasi ada sebanyak 120 orang, dimana
tingkat 1 sebanyak 40 orang, tingkat 2 sebanyak 40 orang dan tingkat 3 sebanyak
40 orang. Besar sampel sebanyak 60 orang, maka dapat diambil sampel sebanyak 20
orang untuk setiap tingkatan.
d.
Sampel kelompok (cluster
sampling)
Pengambilan sampel secara acak
pada populasi yang berkelompok. Kelompok bisa merupakan unit geografis,
misalnya suatu kecamatan terdiri dari 4 desa, yaitu desa A, desa B, desa C dan
desa D. Jika yang dibutuhkan sebanyak 3 desa, maka dapat dilakukan/undian
pengacakan terhadap 4 desa tersebut.
e.
Sampel wilayah bertingkat
(multistage sampling)
Pengambilan sampel secara acak
berdasarkan tingkat wilayah secara bertahap/bertingkat. Penelitian ini biasanya
dilakukan untuk skala besar, seperti provinsi, negara, atau benua, maupun skala
internasional. negara à
provinsi à kabupaten/kota à kecamatan à desa à lingkungan.
2.
Non probability sampling
Pengambilan sampel dimana tidak
semua populasi mempunyai peluang atau kesempatan yang sama untuk menjadi
sampel.
a.
Purporsive sampling
Pengambilan sampel dengan
kriteria tertentu. Kriteria atau syarat dibuat oleh peneliti. Misalnya
penelitian terhadap tingkat kecemasan ibu bersalin dimana peneliti menetapkan
kriteria :
-
Ibu primipara
-
Bisa membaca dan menulis
b.
Quota sampling
Pengambilan sampel dengan cara
menetapkan jatah atau quota tertentu.
c.
Accidental sampling
Pengambilan sampel yang kebetulan
ada atau tersedia di lokasi penelitian pada saat peneliti melakukan pengumpulan
data. Responden yang kebetulan ada di lokasi penelitian itulah yang diambil
sebagai sampel penelitian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar