Jumat, 01 Juni 2018

Undangan

Undangan 

Syalom teman-teman terkasih di dalam Tuhan Kita Yesus Kristus

Pertanyaan ini mungkin sering kita dengar
*             “Seandainya hari kamu meninggal, apakah kamu yakin masuk surga ?”
*             “Trus, apa alasan Tuhan mengijinkanmu masuk surga Nya ?”
*             “Lalu, bagaimana  dengan dosa-dosa mu ?”
*             “Jika kamu sudah berbuat baik, apakah kamu yakin bahwa perbuatan baikmu bisa menyelamatkan ?”
*             “Bagaimana kasih dan keadilan Allah bisa bertemu ?”

Untuk menjawab pertanyaan tersebut diatas…

Kami dari UKM KMK STIKes Nauli Husada Sibolga
Mengundang teman-teman sekalian untuk hadir pada acara kebaktian
Yang akan dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal : Sabtu/ 02 Juni 2018
Pukul            : 10.30-12.00 wib
Tema             : Keselamatan
Pembicara      : Pdt. Natanael Ginting
Tempat                    : Aula STIKes Nauli Husada
                                      Jln. Sibolga Sidempuan, Belakang Ruko Hokli
                                      (Gapura Selamat Datang di Kab. Tapanuli Tengah)/
                                      Jalan Kader Manik

“Kami sangat merindukan kehadiran teman-teman sekalian”

Renungan Sudahkah kita berbuah ?


Renungan
Sudahkah kita berbuah ?

Ketika kita menanam pohon buah-buahan, apakah yang kita harapkan? Tentu saja kita berharap pohon itu akan bertumbuh dan berbuah lebat. Namun, jika setelah sekian lama merawatnya, pohon itu hanya tumbuh lebat daunnya tetapi tidak ada buahnya sama sekali padahal kita sudah bersusah payah merawatnya, menyiraminya dan memberi pupuk setiap hari dalam waktu yang tidak singkat, tentunya akan membuat kita sangat kecewa. Ini seperti pohon ara yang dibicarakan Yesus pada Lukas 13 ayat 7 “Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!”. Pohon yang tidak berbuah pasti akan mengecewakan pemiliknya.
Begitu juga dengan kehidupan kita orang Kristen yang tidak berbuah. Yesus pun berkata dalam Yohannes 15 ayat 2 : ”Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya”. Banyak dari kita yang sudah bertahun-tahun jadi Kristen tetapi karakter hidupnya tetap saja tidak berubah, tidak bertumbuh, kerdil alias masih kanak-kanak dalam rohani. Dalam Ibrani 5 ayat 12-13 dikatakan : “Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras”. Bukankah ini seperti benih yang jatuh di pinggir jalan lalu benih itu dimakan burung atau benih yang jatuh di tanah yang berbatu-batu sehingga tidak bisa berakar, tumbuh sebentar dan akhinya kering atau mati. Atau juga benih yang jatuh di tanah semak duri lalu terhimpit semak duri itu sendiri dan akhirnya mati. Benih itu bercerita tentang Firman Tuhan. Kita banyak mendengar Firman baik melalui khotbah para hamba Tuhan atau membaca renungan, tapi Firman itu rasa-rasanya berlalu begitu saja. Apalagi kalau firman yang disampaikan itu keras, kita langsung tersinggung dan marah terhadap hamba Tuhan itu.
Alkitab menegaskan bahwa untuk menghasilkan buah, ranting-rantingnya harus dibersihkan. Proses pembersihan inilah yang disebut pembentukan, baik itu melalui teguran, ajaran dan sebagainya dengan tujuan untuk mendisiplinkan kita, bukan untuk maksud menyakiti tapi demi kebaikan kita. Yohannes 15 ayat 8 “Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku”. Hidup yang berbuah adalah kehendak Tuhan bagi orang percaya. Itu sebagai tanda bahwa kita adalah murid-muridNya.
Bagaimana caranya supaya kita berbuah? Dalam Yohannes 15 ayat 4 dikatakan “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku”. Untuk menegaskan hal ini kata tinggal ditulis sampai sepuluh kali dalam 10 ayat pertama dalam Yohannes 15 ini. Tinggal di dalam Tuhan berarti taat melakukan Firman Nya. Ketaatan kita melakukan Firman itu adalah  buah-buah roh. Inilah yang dinilai dunia, orang Kristen yang berbuah adalah yang hidupnya jadi kesaksian baik bagi orang-orang di luar Tuhan. Kepada jemaat Filipi Rasul Paulus berpesan dalam Filii 2 ayat 15” supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,”.  
Inilah tugas yang kita emban sebagai seorang Kristen yaitu memiliki kehidupan yang bercahaya di tengah dunia yang penuh kegelapan ini. Orang Kristen yang berbuah adalah orang Kristen yang melayani Tuhan sesuai dengan talenta dan karunia yang diberikan Tuhan kepadanya. Pengorbanan yang kita berikan kepada Tuhan adalah buah-buah yang dapat memperlebar Kerajaan Allah di muka bumi ini. Tetapi banyak orang Kristen yang enggan untuk terlibat dalam pelayanan karena harus berkorban dan memberi, tidak punya waktu dan takut menggangu pekerjaan mereka. Itu yang mereka hindari. Dalam Ibarani 6 ayat 10 mengatakan “Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang”. Jadi jerih payah kita untuk melayani Tuhan, apapun bentuknya tidak akan pernah sia-sia. Amin
Sumber : Youtube.com