Pencegahan Penyakit
Pencegahan
tingkat awal (Primordial Prevention)
Ø Pemantapan
status kesehatan
Ø Menghindari
perilaku beresiko terhadap penyakit
Ø Mengurangi
kemungkinan faktor resiko dapat berkembang
Ø Contoh
:
a.
Menghindari makanan tinggi lemak jenuh
b.
Kebijakan nasional nutrisi : pencantuman
kadar gula, garam dalam produk makanan
c.
Pelarangan merokok
Pencegahan
tingkat pertama (primer)
- Promosi
kesehatan
- Pendidikan
kesehatan/penyuluhan, penyebaran informasi kesehatan
- Konsultasi
gizi
- Konseling
keluarga berencana
- Konseling
perkawinan
- Pencegahan
khusus
- Pemberian
imunisasi dasar : memberikan kekebalan terhadap penyakit tertentu
Imunisasi polio (kebal
terhadap penyakit polio), imunisasi BCG (kebal terhadap penyakit Tuberculosis,
imunisasi DPT (kebal terhadap penyakit dipteri, pertussis, tetanus), imunisasi
campak (kebal terhadap campak), imunisasi hepatitis (kebal terhadap hepatitis).
2.
Pemberian vititamin A :
memberikan perlindungan terhadap penyakit buta warna
- Pemberian
tablet penambah zat besi : memberikan perlindungan terhadap penyakit
anemia.
- Pemakian
alat pelindung diri (APD) : memberikan perlindungan kerja terhadap bahaya
di tempat kerja
- Pemakaian
helm : perlindungan terhadap cedera kepala (head injury).
Pencegahan
tingkat kedua (sekunder)
- Diagnosa
awal (early diagnosis)
- Screening (penyaringan)
- Pecarian
kasus (case finding)
- Pemeriksaan
laborotorium dan tes
- Pengobatan
segera (early diagnosis)
- Pemberian
obat yang rational dan efektif
- Pengobatan
sedini mungkin
Pencegahan
tingkat ketiga (tersier)
- Pembatasan
kecacatan (disabilty limitation)
- Pencegahan
komplikasi penyakit
- Operasi
plastik pada bagian yang cacat
- Pemasangan
pin/traksi pada tungkai yang patah
- Rehabilitasi
- Pemberian alat bantu
- Perawatan wanita tua/jompo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar