Rabu, 17 Januari 2018

Pertemuan 1 Surveilens

Pertemuan 1
Tujuan Instruksional Umum (TIU) :
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu memhami tentang pengertian, tujuan, kegunaan, jenis dan kegiatan surveilens.
Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu memhami tentang :
a.       Pengertian surveilens
b.      Tujuan surveilens
c.       Kegunaan surveilens
d.      Jenis dan kegiatan surveilens
Pokok Bahasan
Ø  Pengertian surveilens
Ø  Tujuan surveilens dan Kegunaan surveilens
Ø  Jenis dan kegiatan surveilens

Definisi Surveilans Kesehatan
Surveilans Kesehatan adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan secara efektif dan efisien (Permenkes RI No. 45 Tahun 2014).

Tujuan Surveilans Kesehatan
Menurut Permenkes RI No. 45 Tahun 2014 tujuan surveilens kesehatan adalah :
  1. Tersedianya informasi tentang situasi, kecenderungan penyakit, dan faktor risikonya serta masalah kesehatan masyarakat dan faktor-faktor yang mempengaruhinya sebagai bahan pengambilan keputusan;
  2. Terselenggaranya kewaspadaan dini terhadap kemungkinan terjadinya KLB/Wabah dan dampaknya;
  3. Terselenggaranya investigasi dan penanggulangan KLB/Wabah; dan
  4. Dasar penyampaian informasi kesehatan kepada para pihak yang berkepentingan sesuai dengan pertimbangan kesehatan.







Kegunaan Surveilens Epidemiologi
            Menurut Lapau, B (2009) surveilens epidemiologi berguna untuk :
1.      Untuk mengetahui gambaran epidemiologi penyakit
Gambaran epidemiologi penyakit mencakup frekuensi dan distribusi (menurut waktu, tempat dan orang).
2.      Untuk mengetahui prioritas masalah kesehatan
Prioritas ditentukan oleh besarnya masalah (kematian dan kesakitan) dan sumber daya yang tersedia.
3.      Untuk mengetahui cakupan pelayanan
4.      Untuk melakukan kewaspadaan dini terjadinya KLB
5.      Untuk memantau dan menilai keberhasilan program kesehatan.
Jenis dan Kegiatan Surveilens
Menurut Permenkes RI No. 45 Tahun 2014 jenis dan kegiatan surveilens dapat dibagi 2 (dua) yaitu :
A. Berdasarkan sasaran penyelenggaraan
1)      Surveilans penyakit menular
a.         Surveilans penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)
b.         Surveilans penyakit demam berdarah
c.         Surveilans malaria
d.        Surveilans penyakit zoonosis
e.         Surveilans penyakit filariasis
f.          Surveilans penyakit tuberkulosis
g.         Surveilans penyakit diare
h.         Surveilans penyakit tifoid
i.           Surveilans penyakit kecacingan dan penyakit perut lainnya
j.           Surveilans penyakit kusta
k.         Surveilans penyakit frambusia
l.           Surveilans penyakit HIV/AIDS
m.       Surveilans hepatitis
n.         Surveilans penyakit menular seksual
o.         Surveilans penyakit pneumonia, termasuk penyakit infeksi saluran pernafasan akut berat (severe acute respiratory infection).
2)      Surveilans penyakit tidak menular
a.         Surveilans penyakit jantung dan pembuluh darah
b.         Surveilans diabetes melitus dan penyakit metabolik
c.         Surveilans penyakit kanker
d.        Surveilans penyakit kronis dan degeneratif
e.         Surveilans gangguan mental
f.          Surveilans gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan.
3)      Surveilans kesehatan lingkungan
a.         Surveilans sarana air bersih
b.         Surveilans tempat-tempat umum
c.         Surveilans pemukiman dan lingkungan perumahan
d.        Surveilans limbah industri, rumah sakit dan kegiatan lainnya
e.         Surveilans vektor dan binatang pembawa penyakit
f.          Surveilans kesehatan dan keselamatan kerja
g.         Surveilans infeksi yang berhubungan dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
4)      Surveilans kesehatan matra
a.         Surveilans kesehatan haji;
b.         Surveilans bencana dan masalah sosial; dan
c.         Surveilans kesehatan matra laut dan udara.

5.      Surveilans masalah kesehatan lainnya
a.         Surveilans kesehatan dalam rangka kekarantinaan
b.         Surveilans gizi dan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)
c.         Surveilans gizi mikro kurang yodium, anemia gizi besi, kekurangan vitamin A
d.        Surveilans gizi lebih
e.         Surveilans kesehatan ibu dan anak termasuk reproduksi
f.          Surveilans kesehatan lanjut usia
g.         Surveilans penyalahgunaan obat, narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya
h.         Surveilans penggunaan obat, obat tradisional, kosmetika, alat kesehatan, serta perbekalan kesehatan rumah tangga
i.           Surveilans kualitas makanan dan bahan tambahan makanan.
B. Berdasarkan bentuk penyelenggaraan
1)      Surveilans berbasis indikator
Dilakukan untuk memperoleh gambaran penyakit, faktor risiko dan masalah kesehatan dan/atau masalah yang berdampak terhadap kesehatan yang menjadi indikator program dengan menggunakan sumber data yang terstruktur.
Contoh data terstruktur antara lain :
a.         Kunjungan Ibu hamil
b.         Kunjungan neonatus
c.         Cakupan imunisasi
d.        Laporan bulanan data kesakitan puskesmas
e.         Laporan bulanan kasus TB
f.          Laporan mingguan kasus AFP
g.         Laporan bulanan kasus campak
h.         Laporan bulanan kematian rumah sakit
i.           Laporan berkala STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)
j.           Registrasi penyakit tidak menular
2)      Surveilans berbasis kejadian
Dilakukan untuk menangkap dan memberikan informasi secara cepat tentang suatu penyakit, Faktor Risiko, dan masalah kesehatan dengan menggunakan sumber data selain data yang terstruktur.
Contoh data tidak terstruktur

Beberapa KLB campak diketahui dari media massa, tidak tertangkap melalui surveilans PD3I terintegrasi (Penyakit yang dapat Dicegah Dengan Imunisasi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar